MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN NASIONAL :
PERAN HMI
DALAM MEMPERSIAPKAN PEMIMPIN MASA DEPAN
HARAPAN INDONESIA
Oleh :
Marlis Herni Afridah
“The worth of a state in the long runs is the
worth of the individuals composing it”
-John Stuart Mill-
Kecenderungan global berubah di abad 21. Sebelumnya,
kepemimpinan global cenderung didominasi oleh segelintir negara kuat –Seperti
Amerika Serikat dan negara-negara Barat pada umumnya- yang sering
mengintervensi kedaulatan negara lain atas nama prinsip-prinsip dan tujuan
universal. Ivan Tselichtchev dalam bukunya China
Versus The West menjelaskan bahwa di abad 21, tidak akan ada satupun negara
yang mampu mendominasi dan mengatur dunia sesuka kepentingannya[1].
Kecendrungan kepemimpinan dunia di masa lalu yang terpolarisasi pada satu kubu
kekuatan global, kini menjadi multipolar. Di abad 21, masing-masing negara
dapat menentukan arah dan tujuannya. Di Abad 21, masing-masing bangsa dapat
menentukan nasibnya sendiri. Kecendrungan kepemimpinan global di abad 21
membuka peluang yang dinamis bagi semua negara untuk secara aktif membangun
kepemimpinan regional dalam rangka ikut berperan aktif dalam dinamika
kepemimpinan global.