Rabu, 29 Februari 2012

Kuliah Peradaban Gado-Gado

KULIAH PAKAR
“ SEJARAH PERADABAN BARAT”
PRESENTED BY :  
PROF. LAODE M. KAMALUDDIN,Ph.D
Rektorat Lt.II, 27 Februari 2012
16.00 – 22.15 WIB

Oleh : Marlis Herni Afridah

"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang lalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.”
(QS. Ali’-Imran [3]: 140-141)[1]

Selasa, 21 Februari 2012

Intelektualisme Universitas 'Jalan Raya Pos'

Konon di atas tanah bekas reruntuhan kerajaan Mataram Islam berdirilah sebuah Universitas[1] yang dikenal dengan nama Universitas Jalan Raya Pos[2]. Letak universitas ini sangat strategis karena berada tepat di sisi jalan raya pos, jalur utama yang menghubungkan propinsi-propinsi di pulau Jawa. Jalan raya yang juga dikenal dengan nama jalan Daendels itu dibangun sepanjang 1000 KM dari Anyer sampai Panarukan. Ia dibangun dengan tetesan keringat, darah dan air mata rakyat Indonesia. Namun demikian, walaupun posisinya  dinilai sangat strategis, Universitas Jalan Raya Pos masih memiliki satu masalah klasik yang tak kunjung selesai. Masalah klasik itu adalah banjir. Jika hujan deras mengguyur Semarang, universitas ini akan menjelma seperti rawa. Penuh genangan air.

Jumat, 17 Februari 2012

Sebuah Pembelajaran dari Perempuan Cemerlang yang Dimiliki Indonesia

@ Diskusi Peradaban SPI
Ini adalah sebuah refleksi dari apa yang saya baca, dari sebuah buku berjudul "Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan" ( MHMMD ) tulisan seorang wanita yang sejak 6 tahun yang lalu telah saya kagumi, dan masih terus menginspirasi saya hingga detik ini. Ya, beliau bernama Marwah Daud Ibrahim, salah satu wanita berprestasi yang dimiliki Indonesia, yang berasal dari sebuah desa kecil di sebuah kabupaten bernama Soppeng di Sulawesi Selatan. Beliau hidup dengan banyak keterbatasan pada awalnya, namun dengan mentalitasnya yang sekuat baja, beliau telah membuktikan diri sebagai salah seorang anak negeri terbaik yang dimiliki Indonesia. Perjalanan beliau patut diteladani oleh setiap wanita yang ingin memberikan  sesuatu yang "lebih" untuk kehidupan, namun tetap berpegang teguh pada kodrat kewanitaannya. :)

Staring for A While @ Satnite

Sebuah catatan untuk mengisi waktu luang di malam Minggu...

Jam menunjukkan pukul 18.42, aku hanya seorang diri di kamar. Aku berpikir, apa yang bisa aku lakukan saat ini...?? baru saja siang tadi aku membaca amanah seorang pendiri Dinasti Turki Ottoman, Utsman kepada anaknya Orkhan sebelum beliau meninggal. Salah satunya amanahnya adalah, "Janganlah engkau menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Allah". Sedikit demi sedikit aku resapi betul kata-kata itu. Aku masukkan dalam setiap sel dan genetikku, seperti yang diamanahkan Bunda Marwah Daud,Ph.D saat diskusi di kelas Peradaban Islam. Saat itu beliau bercerita tentang pengaruh  buku. Betapa buku bisa sangat mempengaruhi hidup seseorang yang membacanya.

Seperti Apakah Kebahagiaan..??









"Dan dari sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu menempatkanmu di tempat yg terpuji"
-Alqur'an-

Selama ini saya selalu berdoa agar Allah memberi kebahagian dalam hidup saya. Tapi mengapa saya tak kunjung merasa bahagia?? Apa yang salah?? Saya mencoba untuk terus mencari tahu. Setelah saya telusuri, sayapun menemukan jawaban dari apa yang sekian lama mengganggu pikiran dan hati saya. Saya menemukan penyebab mengapa saya tak kunjung merasa bahagia. Ternyata hati dan pikiran saya  memang belum memiliki sikap yang sesuai untuk layak berbahagia. Saya terus berpikir dan bermuhasabah, hingga sampailah saya pada satu kesimpulan bahwa kunci bahagia hanyalah tiga hal: Ikhlas, Syukur,dan Sabar.

Harga Sebuah Penghargaan :)

Dikisahkan bahwa suatu hari di  ruang kelas IV sebuah SD, ada acara perayaan hari ulang tahun salah seorang guru. Masing-masing anak merayakan dengan antusias. Beberapa mengucapkan selamat, memberi kartu, dan  banyak yang  memberikan hadiah pada sang guru. Namun tak dinyana, seorang murid miskin memberikan bingkisan kecil  kepada gurunya, dan karena ia memberikanya paling akhir, teman-temannya bersorak meminta sang guru untuk membukanya. Buka.... buka... buka... Tujuannya, disamping ingin mengetahui isinya, mereka juga ingin mengejeknya. Maklum, dia berasal dari keluarga biasa-biasa saja yang tidak terpandang.

Demi Masa...

“Demi masa...
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal shaleh
Dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran”
( QS al – ashr 1-4 )

Bahagia Itu Mudah ^^

Aku percaya dengan statemen ini “Jika Allah mencintai hamba-Nya, maka Dia akan menguji hamba-Nya itu dengan cobaan”. Dan aku yakin, cobaan itu Dia berikan bukan karena Dia membenci kita dan menginginkan penderitaan dalam hidup kita. Cobaan itu Dia berikan agar kita menjadi seorang hamba yang kuat dan tegar dalam menghadapi apapun, karena Dia lebih menyukai seorang hamba yang kuat daripada hamba  yang lemah.

Untuk Para Wanita : Sebuah Refleksi :)

Pada tanggal 16 April 2011 aku pernah membuat catatan  dengan judul “Untuk Para Wanita Cantik” yang isinya begini :

Jika sekarang kecantikanmu dipuja.. kecerdasanmu dikagumi... semua lelaki memberimu perhatian.. ngajak jalan, nonton,dst...seakan dunia ini milikmu... Percayalah 50 tahun lagi akan jadi sangat berbeda.. hanya seorang kakek tua saja yang masih setia untuk mengagumi kecantikanmu...
Tak ada lagi yang peduli padamu seperti saat usiamu dua puluhan... percayalah bahwa kecantikan luar itu sangat tipis.. mungkin hanya sekulit ari.. jika kau tak percaya coba sayat pipimu.. maka mungkin orang tidak akan lagi mengatakanmu cantik... dunia terkadang memang kejam.. tapi memang begitulah...
Maka sebaik – baik kecantikan adalah kecantikan di dalam jiwa.. dalam hati nurani.. dalam pikiranmu... ia tidak akan pudar meskipun waktu telah berjalan 50 tahun. Ia tak akan usang sebagaimana waktu telah mengusangkan kecantikan wajahmu yang dulu dikagumi banyak orang...
Dunia adalah hiasan... dan sebaik – baik hiasannya adalah wanita saleha...

Masyarakat Madani : Samakah dengan Civil Society?

Suatu hari dalam diskusi dengan seorang kawan, muncul sedikit perbedaan pandangan tentang konsep masyarakat madani dan civil society. Ia berpandangan bahwa masyarakat madani sama saja dengan civil society sedangkan saya berpandangan sebaliknya, bahwa konsep tentang masyarakat madani berbeda dengan konsep civil society. Perbedaan pandangan ini tentu wajar saja. Konsep tentang masyarakat madani dan civil society memang telah lama menjadi bahan perbincangan yang menarik untuk didiskusikan baik di kalangan akademisi, agamawan, bahkan negarawan. Tulisan ini saya buat untuk memaparkan pandangan - sejauh pemahaman saya - tentang kedua konsep tersebut. Juga sebagai wujud apresiasi terhadap diskusi – diskusi dan pembelajaran yang sangat berharga dengannya. Karena lawan dalam diskusi adalah teman dalam berpikir. :)

Untuk Para Wanita Cantik


Pada tanggal 16 April 2011 aku pernah membuat catatan  dengan judul “Untuk Para Wanita Cantik” yang isinya begini :

Jika sekarang kecantikanmu dipuja.. kecerdasanmu dikagumi... semua lelaki memberimu perhatian.. ngajak jalan, nonton,dst...seakan dunia ini milikmu... Percayalah 50 tahun lagi akan jadi sangat berbeda.. hanya seorang kakek tua saja yang masih setia untuk mengagumi kecantikanmu...
Tak ada lagi yang peduli padamu seperti saat usiamu dua puluhan... percayalah bahwa kecantikan luar itu sangat tipis.. mungkin hanya sekulit ari.. jika kau tak percaya coba sayat pipimu.. maka mungkin orang tidak akan lagi mengatakanmu cantik... dunia terkadang memang kejam.. tapi memang begitulah...

Nikmat Tuhanmu Adalah Amanah Bagimu

Hidup adalah pembelajaran tanpa henti. Selalu ada hikmah yang dapat dipetik dari setiap peristiwa. Hidup menjanjikan pembelajaran yang membentang luas bagi orang–orang yang mau berpikir dan merenungi tanda–tanda kekuasaan-Nya. Mahatma Gandhi pernah  mengatakan “Aku bisa belajar bahkan dari bayi yang masih menyusu kepada ibunya”.