TEKNOLOGI INFORMASI & PERADABAN
Oleh
: Marlis Herni Afridah
Abad ke–21 adalah abad teknologi
informasi. Demikian adagium yang biasa terdengar di kalangan
praktisi teknologi informasi. Hal ini wajar mengingat perkembangan teknologi
informasi begitu cepat dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Bukan hanya
dalam hitungan bulan, minggu atau hari, tetapi setiap detik di seluruh penjuru
dunia selalu lahir penemuan terbaru di bidang teknologi Informasi.
Sukses teknologi informasi sebagai sektor kehidupan yang sangat penting tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan dasar manusia untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Kebutuhan ini telah ada sejak manusia pertama wujud di dunia. Kebutuhan akan teknologi informasi mewarnai setiap peradaban. Maka tak dapat dinafikan, teknologi informasi memiliki rekam jejak perjalanan sejarah yang sangat panjang dalam perkembangan peradaban umat manusia hingga bisa mencapai kemajuan seperti saat ini.
Jika mengacu pada Al–qur’an tentang penciptaa[1], yang pertama kali diajarkan Allah kepada Adam adalah nama–nama benda atau dalam istilah lain bahasa. Bahasa adalah alat informasi yang pada masa sekarang dikenal sebagai asas teknologi informasi. Diajarkannya bahasa sebelum ilmu–ilmu yang lain mengindikasikan betapa pentingnya komunikasi dan informasi bagi perkembangan manusia. Sejatinya interaksi keilmuanpun tak akan terjadi tanpa bahasa yang mengantarkannya. Maka teknologi informasi menjadi faktor yang bertalian kuat dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu untuk menjadi khalifah yang memakmurkan bumi. Teknologi informasi menjadi tool dari semua proses kehidupan.
Bahasa
sebagai alat pertukaran informasi telah ada sejak wujudnya manusia pertama di muka
bumi. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan peradaban, manusia mulai
menciptakan cara yang lebih beraneka ragam untuk bertukar informasi khususnya
dalam melakukan informasi jarak jauh yang subjeknya tidak dapat saling
berhadapan. Cara-cara tersebut antara lain dengan melukis di dinding gua,
membuat isyarat tangan, asap, bunyi, tulisan hingga telpon dan internet yang
dikenal pada abad ini.
Sebelum
ditemukannya tulisan, umat manusia berkomunikasi dengan kata–kata dan gambar
yang mewakili bentuk–bentuk benda yang ada di lingkungannya. Isyarat suara juga
mulai berkembang untuk komunikasi jarak jauh. Hingga kemudian pada 3000 SM,
untuk pertama kalinya tulisan digunakan oleh Bangsa Sumeria dengan menggunakan
simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf
sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang
berbeda (penyebutan), sehingga mampu menjadi kata, kalimat dan bahasa yang
dapat dimengerti satu sama lain oleh manusia yang hidup pada masa itu. Inilah
fase awal perkembangan teknologi informasi dalam bentuk tulisan. Pada tahun
2900 SM, Bangsa Mesir kuno mulai menggunakan huruf hierogliph. Hierogliph
adalah bahasa dalam bentuk simbol dimana setiap ungkapan di wakili oleh simbol
yang berbeda. Simbol–simbol ini ketika digabungkan menjadi satu akan membawa
makna yang berbeda. Hierogliph bangsa Mesir kuno sudah lebih maju daripada
tulisan bangsa Sumeria.
Pada
tahun 500 SM, bangsa Mesir Kuno menemukan teknologi baru yaitu serat papyrus
sebagai media untuk menulis. Serat ini diambil dari pohon papyrus yang tumbuh
di sekitar sungai Nil. Namun serat papyrus menjadi barang mewah yang nilainya
tak kalah dengan emas pada saat itu karena harganya yang begitu mahal. Keadaan
ini tidak memungkinkan manusia secara umum dapat betukar informasi dengan serat
papyrus secara leluasa sebagaimana manusia modern bertukar informasi dengan
kertas. Papyrus hanya dapat dieksploitasi oleh orang–orang tertentu terutama
komunitas yang aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada saat itu.
Selanjutnya,
bangsa China menemukan media informasi yang sangat berguna hingga saat ini
yaitu kertas. Tsai Lun (abad 1-2 M) diyakini sebagai orang yang pertama kali
menemukan kertas. Catatan tentangnya dapat dijumpai dalam penulisan sejarah
resmi Dinasti Han. Penemuan Tsai Lun sekaligus menjadi tonggak awal penemuan
teknologi percetakan.
Pada
era kejayaan peradaban Islam sekitar abad ke-9, hidup seorang ilmuwan cemerlang
yang penemuannya terus digunakan hingga saat ini dan menjadi dasar lahirnya
teknologi informasi dan komputasi modern. Ia adalah Muhammad Ibn Musa Al-
Khawarizmi (780–850M). Ia menemukan angka desimal yang sangat membantu proses
perhitungan dan menjadi cikal bakal lahirnya matematika modern. Sebelumnya
angka romawi yang biasa digunakan tidak dapat mengakomodir perhitungan dalam
skala besar. Angka 0 dan 1 bahkan menjadi dasar pengembangan teknologi digital
yang saat ini diusahakan oleh seluruh negara di dunia untuk menyongsong lahirnya
era digital di masa mendatang. Namanya diabadikan dalam salah satu cabang
matematika yaitu Algoritma, yang berasal dari nama Al Khawarizmi. Algoritma
sangat penting dalam pengembangan teknologi informasi. Sedangkan karyanya yang
lain, yaitu teori Al–jabar menjadi landasan perkembangan teknologi komputasi
dan digital yang berkembang saat ini.
Masa
selanjutnya adalah perkembangan teknologi informasi di tengah masa kejayaan
peradaban Barat. Tahun 1455 Mesin Cetak yang lebih maju dikembangkan untuk yang
pertama kalinya oleh Johann Gutenberg ( 1398 – 1468 ) yang berkebangsaan Jerman.
Penemuannya yang memungkinkan pencetakan tertulis secara cepat, mengakomodasi
ledakan informasi di Eropa pada masa renaissance.
Pada
Tahun 1830, pakar matematika Inggris Augusta Lady Byron Menulis program
komputer yang pertama di dunia. Ia berkerjasama dengan Charles Babbage dengan
menggunakan mesin Analytical-nya. Ia diberi penghargaan sebagai programmer
komputer pertama pada abad ke-20. Dalam proyek pengembangan teknologi informasi
ini, mereka mendesain mesin yang mampu
memasukan ( input ), mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran (output) dalam
sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama
walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada digital. Penemuan ini
melatari pembuatan komputer digital
pertama ENIAC I 94 tahun kemudian.
Pada
tahun 1837, Samuel Morse mengembangkan telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles
Wheatstone. Penemuannya mengakomodir pengiriman informasi secara elektronik antara
2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut.
Informasi ini dapat diterima pada waktu yang relatif singkat. Penemuan ini
memungkinkan akses informasi terbuka lebih luas bagi masyarakat.
Selanjutnya
teknologi informasi semakin berkembang dengan ditemukannya proyeksi gambar
bergerak di atas layar pada tahun 1861 yang merupakan cikal bakal perfilman
modern. Teknologi komunikasi berupa telepon ditemukan oleh Alexander Graham
Bell dan mulai digunakan secara luas pada tahun 1877. Teknologi ini melatari lahirnya
komunikasi mobile saat ini. Bukan hanya di bidang–bidang yang telah disebutkan
saja. Teknologi informasi juga berkembang pesat di bidang fotografi modern yang
dipelopori Edward Maybridge.
Sistem
penyimpanan dalam pita magnetis pertama kali dimulai pada tahun 1899. Tahun
1923, Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama. Tahun 1940 pengembangan
teknologi Informasi semakin radikal disebabkan faktor tuntutan kepentingan Perang Dunia 2. Pengiriman dan
penerimaan dokumen-dokumen militer disimpan dalam bentuk pita magnetik. Tahun
1945, Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan Hypertext. Dan
pada tahun 1946, komputer digital pertama didunia ENIAC I dikembangkan. Transistor
dikembangkan oleh para peneliti di Bell Telephone pada tahun 1948 dilanjutkan
pengembangan transistor planar oleh Jean Hoerni pada tahun 1957. Teknologi ini
memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam
sebuah keping kecil kristal silikon.
Masih
pada tahun 1957, USSR (sekarang Rusia) meluncurkan Sputnik sebagai satelit bumi
buatan yang pertama sebagai mata-mata. Dan sebagai balasannya Amerika membentuk
Advance Research Projects Agency (ARPA) dibawah kewenangan Departemen
Pertahanan Amerika untuk mengembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi
dalam bidang militer.
Tahun
1962 Rand Paul Barand dari RAND ( Research ANd Development ) ditugaskan untuk
mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan
sistem pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam perang Nuklir. Tahun 1969 sistem
jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik), antara
University of California, SRI (Stanford), University California of Santa
Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan 50Kbps. Dan pada tahun 1972Ray
Tomlinson menciptakan program e-mail yang pertama.
Tahun 1973 istilah internet mulai diperkenalkan dalam sebuah karya ilmiah mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang dikenal dengan nama TCP/IP. Protokol ini dikembangkan oleh grup dari DARPA. 1981 National Science Foundation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway.
Tahun
1991 sampai sekarang sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika
CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut biaya dari para
anggotanya. Tahun 1992 terbentuk komunitas Internet sekaligus diperkenalkannya
istilah World Wide Web oleh CERN. Tahun 1993 NSF membentuk InterNIC untuk
menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut direktori dan penyimpanan data
serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi (oleh Network Solution Inc,)
dan jasa Informasi (oleh General Atomics/CERFnet).
Tahun
1994 laju pertumbuhan internet menjadi sangat cepat dan mulai merambah ke segala
aspek kehidupan, menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Tahun
1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli
jaringan di Backbone. Langkah ini memulai pengembangan Teknologi Informasi dan penelitian-penelitian
khususnya internet di kemudian hari.
Pada
2 dekade terakhir upaya migrasi teknologi dari analog ke digital dilakukan oleh
semua negara di dunia. Digitalisasi multimedia di seluruh aspek kehidupan tinggal
menunggu waktu sebagai keniscayaan yang harus dihadapi. Indonesia mentargetkan
migrasi penuh dari analog ke digital pada tahun 2018. Teknologi akan menjadi
bagian yang tak terpisah dari kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Yang
menyadari dan mengusahakannya akan maju, yang menafikannya akan tertinggal.
Islam dan Teknologi Informasi
Teknologi
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban. Sebagai unsur krusial
dalam peradaban, teknologi mutlak tak dapat dinafikan dalam upaya membangun
kembali kejayaan peradaban Islam. Dalam sejarahnya, Islam telah banyak
menyumbang ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi perkembangan teknologi
pada saat ini. Penguasaan umat Islam akan teknologi mutlak diperlukan jika
mereka benar – benar memimpikan peradaban Islam memimpin di masa mendatang.
Informasipun
berperan fundamental dalam hal ini. Ada pepatah yang menyatakan bahwa “siapa yang menguasai informasi, dia
menguasai dunia”. Maka teknologi dan informasi ibarat dua sejoli yang dapat
menjadi aset sangat berharga bagi upaya pengembangan peradaban Islam. Peradaban
akan tetap sulit dibangun jika umat Islam belum memiliki kesadaran akan peran
penting teknologi informasi. Ilmu pengetahuan sebagai dasar peradaban dapat
dikembangkan dengan maksimal jika melibatkan teknologi informasi. Berbagai
sektor kehidupan seperti ekonomi, sosial, militer, hukum, kedokteran dan yang
lainnya juga akan berkembang maksimal jika didukung dengan adanya teknologi
informasi. Karena abad ini adalah abad
teknologi informasi, begitu juga abad – abad ke depan. J
Wallahua’lam bissawab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar