Minggu, 09 Juni 2013

Happy Birthday My Dear Friend ^^

Semarang, 09 Juni 2013
Dear friend :
Bruno Adolf Richard Telaumbanua

Masih lekat dalam ingatan, waktu itu Mei 2011 di Bandung, kita sekitar 200 orang perwakilan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia diundang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk acara Deklarasi HIPMI-Perguruan Tinggi (HIPMI-PT) bersama DR. Boediono Wapres RI di gedung Asia Afrika. Saat sarapan di lobi hotel adalah awal aku mulai mengenal kamu, mahasiswa Universitas Bung Hatta Padang dengan kesan pertama yang menurutku, buat kamu repot. Haha ;)) Waktu itu aku dan kawan-kawan asik foto-foto. Aku ingat kamu adalah korban yang aku mintai tolong buat jadi fotografer. Setelah itu kita kenalan dan aku tahu nama kamu Richard. Jujur, saat itu aku tidak pernah mempertimbangkan bahwa di antara sekitar 200 orang itu, kamu yang kemudian jadi sahabat terbaikku hingga hari ini. ^^
Hari ini, Minggu, 09 Juni 2013 adalah hari ulang tahunmu ke 25. Selamat ya say..!! Kamu pasti bahagia bisa pulang kampung ke Nias dan merayakan hari indah ini bersama keluarga. Moga panjang umur, sehat selalu, dan tercapai segala cita-citamu. Aku belum telpon kamu seharian, tapi saat buka puasa tadi, aku dapat ide untuk buat catatan saja buat kamu. Mudah-mudahan ini jadi kado yang indah buat kamu. Aku ingat Francis Bacon, sang filsuf Eropa abad pertengahan pernah berkata “Maka kita lihat, betapa monumen-monumen akal dan pembelajaran jauh lebih bertahan dari monumen-monumen kekuatan atau karya tangan. Karena bukankah bait-bait Homer dapat bertahan 2500 tahun bahkan lebih tanpa kehilangan satu patah kata atau hurufpun. Sedang dalam kurun waktu itu tak terkira berapa banyaknya istana, kuil, benteng, atau kota yang telah membusuk dan hancur.”

Dear friend Richard,,,
Dua tahun mengenalmu, aku tahu kamu orang yang berdedikasi dengan keterpanggilan tinggi untuk kebaikan umat manusia. Aku tahu kamu orang yang baik dan itu lebih dari cukup sebagai alasan aku bisa cocok bersahabat dengan kamu. Masih terekam jelas di kepalaku saat banjir Jakarta beberapa bulan lalu yang memakan banyak korban, kamu sibuk membantu korban banjir sehari semalam, sementara rumah tempat kamu tinggal yang kebanjiran belum sempat kamu urus. Untung saja kamu tinggal sendirian, sehingga tidak ada yang kamu buat repot di rumah karena kamu tinggal bakti sosial. Tidak cukup sampai disitu, kamu masih harus berlelah-lelah  ria bersih-bersih rumah setelah acara bakti sosial selesai. Aku tahu kamu sering mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentinganmu sendiri. Dan itu salah satu pelajaran berharga yang aku ambil dari kamu.
Aku tidak pernah lupa bahwa kamulah orang yang mengingatkan aku supaya menutup aurat dengan benar, saat lengan bajuku terlalu pendek, dan kamu tahu dengan sangat sederhana bahwa dalam ajaran Islam seorang perempuan harus menutup tangannya sampai pergelangan tangan jika dia berhijab. Peringatan kamu itu sungguh istimewa karena belum pernah ada kawan muslimku yang mengingatkan cara berpakaianku (karena mereka mengerti dan mungkin berpikir bahwa hal semacam ini sangat sensitif) sedang kamu yang kristiani dengan segala kepolosanmu ^^ mau mengingatkan aku, dan sejak saat itu, aku mulai lebih rapi dalam berpakaian.
Saat Kongres HMI ke 28 di Jakarta dan media ramai memberitakan kerusuhan seputar kongres, aku ingat kamu layaknya seorang ayah, yang selalu menelpon aku, menanyakan kabarku, dan meminta aku keluar dari arena dan bertemu kamu. Aku sangat menghargai rasa khawatirmu. Bahkan saat aku kehilangan semua uang di tasku di sela-sela aku mandi saat kongres, dan aku benar-benar tak punya uang untuk pulang ke Semarang, kamu transfer aku uang sehingga aku bisa selamat pulang ke Semarang. Aku tak tahu apa jadinya jika tidak ada kamu. ^^
Aku sering sok sibuk, jarang kasih kabar, boro-boro telpon, sms-pun sangat jarang, tapi kamu secara teratur menghubungi aku. Dari situ aku tahu bahwa kamu memiliki jiwa seorang pemimpin yang sangat telaten membangun aliansi atau network. Setelah  nongkrong bertiga di KFC Cilosari bareng kamu, Imam, sahabatku memuji kelebihan kamu yang satu ini. Kamu tulus pada orang lain, dan kamu menuai kebaikan yang kamu tanam. Jika Putri, gadis pujaanmu bilang kamu sangat penyabar, ya memang begitulah kamu.
Kamu pernah cerita kalo kamu ingin seperti Ahok kelak. Ya, aku bisa melihat semua bakat itu ada di kamu, jiwa kepemimpinan, kepedulian sosial, dan keterpanggilan untuk memperbaiki situasi yang kurang baik. Itu yang paling penting menurutku.  Kamu sudah menanam sejak sekarang dengan terlibat di berbagai organisasi pemuda dan kedaerahan (Aku ga bisa sebut organisasimu satu persatu, ga hafal haha --“), ikut pelatihan elit LEMHANNAS meskipun dengan taruhan resign dari Indosat karena ga dikasih libur, bakti sosial, merintis jadi pengusaha sejak dini, dsb. Itu bekal yang sangat baik. Aku yakin jika kamu konsisten membangun integritas diri kamu, mimpi-mimpimu menolong Indonesia pasti akan tercapai. Teruslah berlajar..!! :))
Aku juga ingat sekali saat kamu berpesan supaya aku jaga diri selama kongres dan berhati-hati saat bergaul dengan para HMI-wan. Sebenarnya itu pesan yang wajar, tapi aku harus akui bahwa memang tidak sedikit dari mereka memiliki bakat 'alami' untuk menaklukkan hati wanita. Kalo analisisku sih karena mereka belajar retorika di training-training perkaderan. Dan sudah jadi rahasia umum, bahwa kelemahan wanita ada di telinga. Haha ;)) Aku sangat menikmati saat-saat kamu ceramahin aku, bahwa harga diri seorang perempuan sangat penting dan harus aku jaga dengan baik. Jangan mudah dirayu, jangan mudah kemakan kata-kata manis para penyamun yang ada di antara para lelaki yang jumlahnya ratusan itu. Dan benar, selama kongres, aku ditaksir banyak orang meskipun disana aku hanya seorang rombongan liar hahahha ;)) Nasehat kamu itu sangat berguna buat aku. :))
Di atas semua itu, ada alasan yang lebih fundamental yang membuat aku sangat mengasihi kamu. Alasan itu mungkin tak asing bagimu karena aku sering menyebut-nyebut namanya di status-status facebook-ku. Dia adalah Muhammad saw, Nabi umat Islam. Kamu pasti tahu bahwa aku sangat terinspirasi oleh beliau. Aku mengagumi banyak tokoh dunia seperti Mahatma Gandhi, Martin Luther King, Nelson Mandela, Napoleon Bonaparte, dll. Tapi bagaimana aku tidak mengagumi Muhammad saw jika seorang Mahatma Gandhi dan Napoleon Bonaparte yang sedemikian hebatnya saja mengaguminya. Muhammad adalah keseluruhan pengejawantahan karakter manusia ideal yang selama ini mengagumkanku. Beliau adalah keseluruhan inspirasi dalam hidupku yang membuat aku terus semangat menapaki kehidupan yang sering kali tidak bersahabat, berat dan penuh cobaan.
Jika kamu melihat aku mengasihi kamu, itu bukan semata-mata karena kebaikanku. Itu adalah akhlak Muhammad yang coba aku tiru sebisaku. Ada kisah yang sangat populer seputar Muhammad saw. Dikisahkan pada masa Rasulullah (Izinkan aku menyebutnya Rasulullah ya ^^), tinggal seorang pengemis Yahudi buta di sudut pasar Madinah yang sehari-harinya selalu menjelek-jelekkan Rasulullah. Kepada orang-orang yang lewat, ia selalu berkata “Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya, kalian akan dipengaruhinya.”
Kepada pengemis Yahudi buta itu, setiap pagi Rasulullah selalu mendatangi dan membawakannya makanan. Tanpa berkata sepatah katapun Rasulullah menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis Yahudi buta yang selalu menghinanya. Hal ini terus dilakukan Rasulullah hingga menjelang beliau wafat.
Suatu hari, Abu Bakar ra (Sahabat Rasulullah sekaligus mertuanya, ayah Aisyah ra) berkunjung ke rumah puterinya Aisyah ra (Istri Rasulullah). Beliau bertanya “Anakku, adakah sunnah (kebiasaan) kekasihku (Rasulullah) yang belum aku kerjakan??” Aisyah ra menjawab “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah. Setahuku hampir tidak ada satu sunnahpun yang belum ayah lakukan, kecuali satu hal saja.”
“Apakah itu??” Tanya Abu Bakar ra penasaran. “Ayah, ketahuilah, setiap hari semasa hidupnya, Rasulullah selalu mendatangi pengemis Yahudi buta yang berada di ujung pasar dan mengantarkannya makanan” Kata Aisyah ra. Keesokan harinya, Abu Bakar ra pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan kepadanya. Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak “Siapakah kamu??”
Abu Bakar ra menjawab “Aku adalah orang yang biasa”. “Bukan!!” Jawab si pengemis buta itu. “Apabila orang itu datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang, dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu dengan mulutnya, kemudian dia berikan kepadaku dengan mulutnya sendiri” Pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abu Bakar ra akhirnya menangis tak kuasa menahan air matanya. Beliau berkata kepada pengemis itu “Saya memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Orang mulia itu telah meninggal, saya adalah sahabatnya, orang itu adalah Muhammad Rasulullah saw”
Mendengar cerita Abu Bakar ra pengemis itupun menangis dan kemudian berkata “Benarkah demikian?? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.” Pengemis Yahudi buta itu akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
Begitulah salah satu kisah kehidupan orang terkasihku, Muhammad saw. Dua tahun yang lalu saat kita bertemu di HIPMI-PT hingga beberapa bulan yang lalu, aku belum benar-benar mendalami pribadinya. Sekarang aku selalu membaca biografinya dan itu mengubah keseluruhan paradigmaku dalam memandang kehidupan, mengubah perasaanku, cara berpikirku, dan tentunya, sedikit demi sedikit mengubah tingkah lakuku. Aku belajar pelan-pelan meneladani akhlak Muhammad saw. Aku sadar selama ini aku begitu buruknya, begitu sibuknya dengan urusan remeh temeh kehidupan dan kurang bermanfaat untuk banyak orang. Aku sudah banyak sekali membuang-buang usiaku  dengan sia-sia padahal aku tak tahu kapan aku akan mati. Jika boleh merekomendasi, kamu juga boleh loh mempelajari kehidupan beliau. Apalagi kalo kamu ingin mengembangkan potensi kepemimpinanmu, beliau contoh yang sangat ideal. Michael Heart dalam bukunya 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia menempatkan Muhammad saw di urutan No.1. Sudah banyak pemimpin besar di seluruh penjuru dunia belajar dari pribadi beliau, apapun agama mereka. :))
Ya, Muhammad saw mengajarkan aku mencintai kehidupan dan menebar kasih untuk semesta alam. Beliau mengajari aku untuk mencintai minoritas, menghormati perbedaan dan mengasihi orang-orang yang berbeda keyakinan, yang tidak berniat membunuh, mengusir, dan memaksakan keimanannya kepada orang lain. Beliau pernah berkata “Orang-orang dzimmi (Non-muslim) ada dalam tanggunganku. Barang siapa menyakiti mereka, berarti dia menyakitiku.” Muhammad saw adalah alasan kenapa aku begitu mengasihi kamu sahabatku Richard, kasihku bertambah kepada kamu seiring aku semakin mengenal pribadinya. Muhammad memang rahmat bagi alam semesta. :))
Bersahabat dengamu membuat aku bisa membuktikan pada dunia bahwa kasih sayang bisa kita bangun meskipun kita berbeda. Bersahabat denganmu membuat aku mempunyai peluang-peluang baru untuk mengaplikasikan akhlak sosok kecintaanku, Muhammad saw, menjadi kenyataan dalam kehidupan dan bukan sekedar teori moral yang tertulis di buku-buku. Sungguh, Muhammad saw membuat Marlis menjadi sosok yang sama sekali lain hari ini. Aku bersyukur dengan kehidupanku saat ini. Memang tidak berkurang masalah-masalah dalam hidupku. Tapi aku merasakan manisnya kehidupan dengan kedekatan hatiku bersama sosok terkasihku itu, Muhammad Rasulullah. :))
Mari, kita buktikan pada dunia, bahwa Richard yang kristiani, dan Marlis yang muslim bisa bersahabat. Bukan semata-mata persahabatan karena trend budaya pop yang banyak berkembang di kalangan anak-anak muda tanpa dasar pemikiran yang kokoh. Tapi sebuah persahabatan yang didasari iman, yang mengajak masing-masing kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dengan kehidupan yang lebih bermakna.
Kelak jika kita tua, ceritakan kisah kita kepada anak-anakmu yaa supaya menjadi teladan untuk mereka. Kirim anak-anakmu ke rumahku, aku dan suamiku akan menjamunya dengan kasih sayang, ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan hidup inshaallah. Aku juga inshaallah akan mengirim anak-anakku ke rumahmu, supaya mereka belajar pada Om-nya yang hebat dan baik hati. :))
Finally, sukses ya buat kamu. Sekali lagi selamat ulang tahun ke 25 semoga Allah memberkati dengan rahman(kasih)-Nya. Doaku selalu menyertai orang-orang terkasihku. Semoga persahabatan kita akan terus terjaga hingga kita tua nanti. :))
Love,
Marlis Herni Afridah  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar